04 September 2016

Manga Review: Strobe Edge, Volume 9 by Io Sakisaka


Strobe Edge #09
Pengarang: Io Sakisaka
Penerbit: m&c!
Tebal buku: 192 halaman
Tahun terbit: 2016
Rating: 3 of 5 stars
'Suka' berarti bukan sesuatu yang dipikirkan di kepala, melainkan dirasakan di hati. Berapa kali pun kau bilang akan menyerah, nggak ada yang bisa kau lakukan kalau hatimu merasa 'suka'. Rumit, ya.
Ninako yang sedang dirundung banyak masalah akhirnya memutuskan untuk menceritakan permasalahannya kepada teman-teman terdekatnya, sebelumnya ia enggan. Ternyata setelah menceritakan pada semuanya, perasaannya terasa lebih ringan. Sementara itu pulang sekolah, Ren bersama Manabu sedang menunggu kereta di stasiun. Berpapasan kereta datang, Ren dan Manabu segera naik. Berdiri dalam kereta dekat pintu masuk, mereka melihat Ninako menuruni tangga. Tidak disangka Ninako berlari ke arah ketua pemandu sorak. Tanpa sadar Ren turun dari kereta, lalu menarik tangan Ninako. Ninako kebingungan dengan tingkah laku Ren. Ren bahkan heran mengapa dirinya bertindak seperti itu.
Aku tahu kau sudah menganggapku sebagai teman, tapi kalau kau berkata seperti itu... gimana kalau aku jadi salah paham?
Festival olahraga. Sebelum di mulai Andou memberi kata-kata penyemangat kepada Ninako. Ren pun ikut-ikutan. Andou kesal melihatnya, karena Ren tidak ada hubungannya dengan pemandu sorak. Ren mengulangi kata-katanya kalau ia akan berjuang mendukung Ninako. Yup, Andou salah paham lagi. Ren dan Andou sama-sama berjuang memperebutkan hati Ninako.  Lomba pun dimulai. Selain ikut pemandu sorak, Andou juga berpartisipasi dalam lomba lari estafet. Lomba tersebut juga diikuti oleh Mao, mantan pacar Andou menggantikan teman sekelasnya yang terkilir. Menjelang haris finish Andou berlari sekencang-kencangnya mengejar ketertinggalannya
.
Dan aku tahu, sebesar apapun penyesalanku, kesalahanku nggak akan bisa dihapus.
Nggak ada istilah besar atau kecil dalam masalah cinta. Kalau sampai memenuhi hatimu, berarti bagimu itu hal yang penting. Orang yang nggak ragu-ragu berubah demi keyakinannya menurutku keren. Yah, ini sulit.

Jika di awal-awal Ren tampak sulit didekati dan saat menyukai Ninako terlihat pasif, maka kali ini Ren lebih agresif lagi dalam usahanya menunjukan perasaan suka kepada Ninako. Tingkah Ren yang tidak biasa ini membuatku tersenyum-senyum. Sikap 'cool'nya jadi berkurang =) Keseringan blushing sih :3. Usahanya tidaklah main-main, Ren sangat terlihat menonjolkan perasaannya yang---sayangnya salah ditanggapi Ninako. Yup, Ninako takut sikap Ren justru akan membuatnya salah paham. Tidak hanya Ren dan Ninako saja yang berkembang, permasalahan di masa lalu antara Andou dan Mao secara perlahan diselesaikan dengan baik. Manabu itu selalu menghibur dengan sikapnya yang polos, terlampau polos sebenarnya. Tapi justru itu yang bikin dia jadi tokoh kesayangan(?).  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...