21 Agustus 2016

Manga Review: Blue Spring Ride, Volume 2 by Io Sakisaka

Blue Spring Ride #02
Pengarang: Io Sakisaka
Penerbit: m&c!
Tahun terbit: 2016
Tebal buku: 184 halaman
Rating: 4 of 5 stars
 Kamu pura-pura melangkah maju. Padahal sebenarnya masih memegang pada masa lalu. Berarti kamu lemah. Ya, kan?
Setelah percakapan yang cukup mendalam di antara Futaba dan Kou, Futaba mulai memahami Kou yang sekarang. Perubahan dalam diri Kou dan kehidupannya. Bahkan Futaba merasa dirinya spesial karena Kou mau menceritakan kegundahan hatinya pada Futaba. Namun, ternyata sama saja. Kou juga menceritakan hal yang sama kepada teman-temannya. Futaba tidak lagi merasa spesial, justru kesal.  Pada saat kenaikan kelas, Futaba satu kelas dengan Kou; Futaba bisa melihat interaksi Kou bersama teman-teman yang baginya terlihat sangat akrab padahal baru saja bertemu saat itu. Kou terkadang suka menggoda Futaba.

Bisa mengeratkan hubungan orang-orang yang tercerai-berai adalah hal yang penting. Dan juga, lebih mudah untuk bisa kompak.
Pagi harinya Makita tiba di sekolah, sesaat kemudian teman-teman perempuan di kelas mulai membicarakannya bisik-bisik. Keadaan pagi itu membuat Futaba merasa kasihan pada Makita, juga teringat oleh masa lalu saat SMP; ia pernah berada di posisi Makita. Futaba pun memulai obrolan dengan Makita agar teman-teman yang lain tahu bahwa Makita tidak seperti yang mereka pikirkan. Dan usaha Futaba berhasil tapi malah teman-temannya fokus pada gosip tentang Futaba jaman SMP.


Di koridor sekolah Futaba melihat Tanaka-sensei sedang membawa tumpukan kertas-selembar kertasnya jatuh lalu dipungutnya. Selembar kertas itu ternyata berisi rencara program pelatihan kepemimpinan untuk pengurus kelas dan pengurus acara-acara sekolah. Hari selanjutnya di kelas mulai melakukan pemilihan perwakilan kelas berjumlah 5 orang. Futaba pun berpartisipasi, ia bertekad akan membuat semua teman-temannya lebih akrab dan kompak. Disusul oleh Kou dengan alasan ingin cepat pulang, Makita, Murao dan Kominato. Futaba baru sadar: anggota perwakilan kelasnya sangatlah.... suram.
Tapi kamu merasa setress ketika melakukannya. Itu membuktikan kalau dirimu benar-benar ingin melakukannya
Chapter selanjutnya setiap tokoh mengalami perkembangan karakter yang bagus. Lumayan banyak adegan manis diantara Kou dan Futaba. Tidak hanya sisi romantismenya saja yang menonjol, tetapi juga sisi persahabatan yang sedang diperjuangkan Futaba bersama teman-teman barunya. Memang mencari teman yang baik tidak mudah, namun perlahan mereka saling akrab. Ceritanya semakin lengkap dengan gaya menggambar Io Sakisaka yang menghibur, dan ekspresi wajahnya selalu pas dengan situasi. Aku sangat menantikan kelanjutan ceritanya (juga cerita hubungan Murao dan Tanaka-sensei)

Ng, duh. Kok hambar resensinya :') Maaf, akhir-akhir ini lagi males bikin review (ini disempat-sempatin) tapi jadinya aneh :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...