21 Maret 2016

Manga Review: The Black Devil and The White Prince, Volume 2 by Makino


The Black Devil and The White Prince #02
Pengarang: Makino
Penerbit: m&c!
Tahun terbit: 2016
Tebal: 192 halaman
Rating: 4 of 5 stars
Sepertinya kau masih belum sadar kau ini milik siapa.
Kompetisi olahraga telah berakhir dan tes mid semester pun tiba. Pengumuman hasil tes sudah muncul terpampang di papan. Peringkat pertama diraih oleh Kurosaki dan peringkat dua oleh Shirakawa. Yuu tidak menyangka Kurosaki bisa menempati peringkat satu, dia sendiri menempati rangking 135 dari 200 siswa yang membuatnya harus tes ulang. Kurosaki melihat nilai Yuu lalu mengejeknya lantas mengungkit janji yang pernah dikatakan Yuu. Muka Yuu langsung memerah.

Datanglah pangeran putih menawarkan dirinya sebagai guru privatnya Yuu karena tesnya sebentar lagi. Teman-teman Yuu yang kebetulan harus tes ulang juga meminta diajari les privat--teman-teman Yuu yang perempuan terlihat bersemangat. Kaji (orang yang hampir diusir dari asrama) juga meminta les privat pada pangeran hitam. Akhirnya mereka pun les bersama di asrama. Shirakawa mengajarkan sains, sementara Kurosaki mengajari bahasa. Aura di ruang diskusi sangat bertolak belakang; suasana menyenangkan di pihak Shirakawa dan suasana mencekam di pihak Kurosaki. Yuu benar-benar memperhatikan pelajaran dengan baik, ia mendapat pujian dari Shirakawa. Lalu ia mendengar suara Kurosaki yang sedang membacakan sebuah cerita berbahasa Inggris dengan lancar seperti native speaker-seketika terpesona.
Bagaimana ini? Ini bagaikan mimpi. Jantungku berdebar-debar. Kalau dengan Kurosaki rasanya berbeda.
source here edited by me
Di luar asrama, hujan turun semakin deras, teman-teman yang mengikuti les sudah mengganti seragamnya dengan kaos santai, les pun berlanjut. Hujan deras itu disertai suara petir bersahutan membuat Yuu ketakutan tetapi memilih berpura-pura tidak takut. Diam-diam Kurosaki mengamati Yuu tanpa kata. Shirakawa menenangkan Yuu dengan menggenggam tangannya. Tiba-tiba petir menyambar makin brutal terjadi mati lampu.Yuu mengeluarkan ponselnya untuk menciptakan penerangan. Namun, seseorang menariknya ke belakang sambil membekap mulutnya! Siapa dia?!
Kamu tahu mitos ferris wheel itu? Pasangan yang berciuman di dalam ferris wheel tepat saat ferris wheelnya di atas, selamanya akan bersama.
Lalu di saat Yuu pergi ke taman hiburan bersama Shirakawa, Kurosaki menarik Yuu untuk menjauh dari Shirakawa. Apa yang akan dilakukan Kurosaki pada Yuu?!

Akhirnya buku kedua terbit juga! Chapter ini mulai memperlihatkan sosok lain dari Kurosaki yang pada awal kemunculannya nampak kejam dengan tatapan tajamnya yang sanggup membunuh orang-orang di sekelilingnya. Sebenarnya tatapan itu masih bertahan sikapnya Kurosaki lebih ramah walau masih ditakuti. Dia juga lebih perhatian pada Yuu dan dia makin ganteng pas basah-basahan di kolam :3. Shirakawa sendiri masih saja ramah dan murah senyum entah kenapa senyumnya itu menurutku kesannya creepy--seperti ada maksud terselubung. Konfliknya pun sudah muncul yang seperti biasa ala-ala komik shojo; cinta segitiga. Aku sendiri merasa konflik antara Kurosaki dan Shirakawa hanya main-main terkesan terburu-buru soalnya karakter Yuu tidak loveable.

Oiya pada monolog Shirakawa "Baiklah untuk sains, aku yang akan mengajari. Untuk bahasa, Kurosawa." membuatku bingung yang dimaksud Kurosawa ini siapa? Aku pikir itu cowok yang pernah hampir diusir Kurosaki (padahal namanya Kaji) atau yang dimaksud itu Kurosaki karena dia yang mengajarkan pelajaran bahasa Inggris. Kalaupun yang dimaksudkan adalah Kurosaki, mungkin ada kesalahan penulisan. Well, ceritanya lumayan seru sih. Eh ngomong-ngomong aku baru sadar belum selesai baca sampai akhir X"DD *efekkebanyakantugas*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...