12 Januari 2016

Manga Review: Solanin [Book 1 of 2] by Inio Asano


Solanin [Book 1]
Pengarang: Inio Asano
Penerbit: m&c!
Tahun terbit: 2015
Cetakan pertama 2016
Rating: 4 of 5stars
Saat muda, kita cenderung berpikir hanya ada satu cara yang sulit untuk mencapai kebahagiaan. Tapi sebenarnya cara itu lebih sederhana.
Solanin mengisahkan tentang Meiko Inoue dan Naruo Taneda, sepasang kekasih yang tinggal bersama di sebuah apartemen luas. Pada chapter awal kita akan mengikuti kehidupan Maiko yang bekerja sebagai seorang pramuniaga. Ia berusaha meyakinkan dirinya bisa bekerja di tempat itu. Namun, di tempat kerjanya ia tidak bisa akrab dengan karyawan lainnya dan akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut dan memilih kebebasan yang dikehendakinya.
Kebebasan tanpa tujuan itu ternyata membosankan.
Sedangkan pacarnya, Taneda sosok berkacamata yang bekerja sebagai ilustrator di perusahaan sub-kontruktor surat kabar tapi masih dianggap pekerja sambilan, ia juga gitaris sekaligus vokalis band yang dibentuknya bersama Kato dan Billy, latihan band dua kali sebulan saja.Taneda adalah sosok yang pencemas, mudah ditebak dan sensitif. Di balik kesibukannya dalam mengerjakan ilustrasi sebenarnya ia tidak mencintai pekerjaannya itu. Ia justru lebih mencintai dunia musik.
Apa sebenarnya arti dari dunia yang penuh kepura-puraan dan ketidakwajaran ini. Serta kita yang beradaptasi dengan itu dan malah merasa bosan?
Suatu hari mereka berencana mengunjungi kebun binatang setelah sekian lama tidak ke sana. Sayangnya, Ibu Maiko datang ke apartemen sehingga rencana tersebut dibatalkan. Sementara itu Taneda tetap pergi ke kebun binatang bersama Kato. Dalam perjalanan memutari kebun binatang, Taneda mengutarakan kegelisahannya tentang arti sebuah kehidupan. Kunjungan Ibu ke apartemen justru berakhir tidak menyenangkan saat Meiko berkata ia sudah tidak bekerja, Ibunya memarahinya dan menyebutnya anak kecil karena tidak memikirkan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Harusnya ia bisa bersikap dewasa.

Kini giliran Taneda yang merasa bosan dengan pekerjaannya sebagai ilustrator. Sudah bekerja lembur, statusnya masih pekerja sambilan. Hidupnya pun stagnan, dan membosankan. Ia sebenarnya ingin melakukan sesuatu yang serius tetapi ia takut tidak bisa kembali. Sedangkan pilihan hidup akan berkurang seiring berjalannya waktu. Ia pun keluar dari pekerjaan itu dan meneruskan karir bermusiknya. Ia menulis sebuah lagu berjudul 'Solanin' lalu mengirimkan CD demonya ke perusahaan rekaman. Apakah perusahaan tersebut akan menerimanya?

Selain Maiko dan Taneda ada juga karakter lain yang mendukung cerita yaitu:
Billy: Nama aslinya Jiro Yamada. Nama panggilannya berawal dari insiden kecil yang terjadi waktu SD. Ia adalah pegawai di toko obat yang sepi pembeli dan seorang drummer. Perawakannya tinggi, kurus, agak kumal dan wajahnya kelihatan tua.

Kato: Ia adalah anggota band yang bermain sebagai bassist. Di umurnya yang sudah uzur, statusnya masih seorang mahasiswa tahun ke-6 alias mahasiswa abadi. Tubuhnya gemuk dan berkacamata.

Keiko Ayukawa: Adik tingkat yang kebetulan bertemu Kato saat pendaftaran klub musik. Dia seorang penggila musik, pernah bermain di jalanan sambil membawa gitar dan membawakan lagunya sendiri.

Ai (pacar kato): Pacar Kato yang bekerja sebagai pegawai toko pakaian.


source: tumblr. edited by me



Secara keseluruhan komik ini menceritakan kegelisahan orang-orang yang baru saja menginjak dunia dewasa. Dunia yang banyak ekspektasi dari masyarakat sedangkan kita masih dibingungkan oleh masa depan yang belum tentu arahnya. Bahkan belum tergambar jelas. Kalau boleh jujur, aku sebagai pembaca tidak bisa memahami cerita dari komik ini karena aku sendiri belum pernah mengalaminya. Walaupun begitu, aku cukup menikmati cerita yang dipaparkan oleh Inio-sense, idenya sederhana mengangkat hal-hal mendasar dan membekas di hati. Dalam versi aslinya terdapat panel Taneda dan Meiko sedang tidur bersama, tetapi pihak penerbit memberi sensor dengan meng-zoom gambar. Penyensorannya pas, tidak mengganggu kegiatan membaca. Sayangnya alur ceritanya lambat (makanya bukunya lumayan tebal) aku sampai mengantuk dan ingin cepat-cepat menyelesaikannya.

2 komentar:

  1. wah bagus juga ini tema slice of life tentang penentuan masa depan. jadi penasaran lanjutannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. rekomen banget buat dibaca :D ditunggu ya ^^/ makasih buat kunjungannya XDb

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...