18 Agustus 2015

Manga Review: Strobe Edge, Volume 2 by Io Sakisaka


Strobe Edge #02
Pengarang: Io Sakisaka
Penerbit: m&c!
Tebal: 200 halaman
Tahun terbit: 2015
Rating: 4 of 5 stars

Di stasiun pemberhentian kereta Ren biasa turun, tiba-tiba Ninako mengikuti langkahnya turun dari kereta lalu mengutarakan perasaannya. Sama halnya dengan teman-temannya yang lain, ia juga ditolak oleh Ren tepat sebelum liburan musim panas. Namun penolakan tersebut tidak lantas membuat Ninako menjauhi Ren. Ia malah berusaha membangun komunikasi dengan Ren seperti saat ia belum menyatakan perasaannya. 
"Setiap orang berjuang sambil menyimpan bermacam-macam perasaan di hatinya."
Pagi itu Ninako bersiap-siap menyapa Ren seperti sapaan hari biasanya. Sudah susah payah membangun kekuatan hati, ternyata yang disapanya itu cowok kelas lain sementara Ren masih berbincang dengan temannya di kelas lain. Andou, cowok yang disapa Ninako tadi mengiranya sebagai fansnya. Andou ternyata saksi mata penolakan Ninako di stasiun kereta kemarin. Dan akibat penolakan tersebut Ninako diledek oleh seluruh anak sekolahnya.
Bahkan, diam-diam ternyata cewek-cewek korban penolakan Ren membuat sebuah perkumpulan yang menagalami nasib yang sama. Mereka mengajak Ninako bergabung untuk membenci Ren, dan berkata yang tidak-tidak tentang Ren. Ninako merasa kesal dan tidak terima atas apa yang dikatakan mereka. Walaupun dia ditolak, bukan berarti dia membenci Ren, Ninako malah berusaha membela Ren. Cewek-cewek tadi malah menertawakan Ninako dengan ekspresi menyebalkan.

Di dalam kelas, Ninako menutupi wajahnya dengan handuk tak ingin terlihat sedang sedih. Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Ninako bersiap untuk pulang. Sialnya, ia sebagai ketua panitia harus mengikuti rapat. Sesampainya di ruang rapat, ia melihat Ren sedang menulis sesuatu, lalu memberanikan diri menyapanya dengan sapaan 'osu!' ala teman pria. Ren pun membalasnya seperti biasa. Memanfaatkan kesempatan, ia berusaha dekat dengan tempat Ren. Di saat yang tidak tepat, Andou malah duduk di tengah-tengah mereka. Tak lupa meminta nomor handphone Ninako.
"Orang suka berpikir, nggak bisa bicara lagi maupun bertatapan mata lagi karena cintanya sudah ditolak. Aku nggak mau seperti itu."
 ☆☆☆☆

Komik Strobe Edge volume 2 kali ini terasa berbeda--sangat berbeda jauh dari kenyataan. Di mana biasanya orang yang sudah ditolak akan berusaha menjauhi orang yang disukainya karena malu sudah ditolak. Sedangkan Ninako justru berusaha untuk memperbaiki komunikasinya dengan Ren karena ia tetap ingin berteman dengannya. Adegan terakhirnya membuatku bahagia, deg-degan dan penasaran mengapa Ren melakukan hal itu pada Ninako, sementara dia sudah memiliki kekasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...